Selasa, 24 November 2015

Upaya Margarin Merebut Pelanggan Minyak Goreng



Jawaban Kasus 2 di buku 63 kasus pemasaran di indoensia
Upaya Margarin Merebut Pelanggan Minyak Goreng
Ulasan :
Kalau kita ingin menggoreng, apa saja sarana yang dibutuhkan? Kebanyakan jawaban kita adalah wajan, sotil dan tentu saja minyak goreng. Padahal selain minyak goreng, kita bisa memanfaatkan produk lain sebagai penggantinya. Margarin misalnya. Margarin dan minyak goreng adalah dua produk yang bisa digunakan untuk menggoreng makanan.
Itulah sebabnya suatu kebutuhan bisa dipenuhi dari beberapa pilihan kategori produk. Untuk kebutuhan menggoreng ada setidaknya dua kategori produk atau kelas produk (product class) yang bisa memenuhinya. Minyak goreng dan margarin merupakan dua kelas yang berbeda. Yang pertama berwujud cair dan yang terakhir berbentuk padat. Namun, keduanya sama-sama bisa digunakan untuk menggoreng sehingga saling bersubtitusi atau menggantikan. Terjadilah persaingan antara minyak goreng dan margarin.
Apa yang ingin dilakukan oleh para merek margarin adalah mempengaruhi konsumen agar berpindah dari minyak goreng ke margarin. Ini adalah upaya yang dilakukan para marketer  margarin untuk merebut pasar minyak goreng. Untuk menarik  pelanggan minyak goreng, para merek margarin ini menwarkan nilai pelanggan (customer value) yang lebih tinggi. Mereka menklaim jika memasak dengan margarin akan mendapat manfaat (benefit) yang lebih baik yaitu masakan menjadi lebih enak,lebih beraroma, lebih nikmat,lebih gurih, lebih mantap dan sebagainya. Upaya marketer menciptakan penggunaan baru (create new usage) merupakan usaha untuk meluaskan pasar. Harapannya, konsumen tidak hanya membeli margarin pada saat membuat kue atau mengoles roti saja. Supaya lebih banyak dibeli maka margarin juga digunakan untuk menggoreng. Ujung-ujungnya pemakaian margarin menjadi lebih banyak sehingga pasarnya semakin luas.


1.      Apakah faktor-faktor pendorong dan penolak konsumen untuk berpindah dari menggunakan minyak goreng ke margarin ?

Faktor factor pendorong :
1.      Iklan yang bersifat edukasi dan memberi informasi
Sejak dulu konsumen yang berasumsi bahwa bahan utama untuk menggoreng adalah minyak goreng, terlebih-lebih adanya iklan yang mempromosikan adanya minyak goreng yang sehat bagi jantung. Namun setelah munculnya iklan yang menyatakan bahwa margarin dapat di jadikan sebagai minyak goreng, sehingga konsumen tahu bahwa margarin dapat di jadikan sebagai barang peganti untuk minyak goreng dan bukan hanya untuk membuat kue. Inilah hal yang meyebabkan bahwa iklan sebagai sumber informasi bagi konsumen yang dapat memberikan eduka berupa pengetahuan.
2.      Pesepsi
Melalui pengiklanan tersebut para marketer mencoba memuculkan suatu pengggunaan baru dan nilai pelanggan yang tinggi untuk merebut pelanggan minyak goreng  yang menyatakan bahwa mengoreng dengan margarin konsumen akan mendapat keuntungan yaitu membuat masakan jauh lebih enak, beraroma, nikmat ,gurih dan mantap  di bandingkan dengan minyak goreng. Disini pemasar mencoba memainkan persepsi memalalui costumer value agar  pesepsi konsumen yang semula margarin hanya di gunakan untuk megoles roti dan membuat kue sekarang dapat di jadikan untuk  menggoreng dengan hasil masakan yang lebih enak. Telebih bebagai merek margarin menggunakan berbagai slogan dan artis untuk mempengaruhi dan menanamkan persepi konsumen.
3.      Psikologis
Ransangan yang diberikan para marketer melalui berbagai iklan, slogan, dan para artis yang di gunakan membuat konsumen termotivasi menggunakan margarin untuk megoreng  makanan melalui iklannnya yang mengdepankan keuntungan atau benefit dalam memasak mengunakan margarin dibandingkan dengan minyak goreng. Sehingga konsumen mengetahui alasan dalam membeli margarin.
Faktor factor penolak :
1.      Faktor Budaya
Dari dulu mayarakat terbiasa menggunakan minyak goreng sebagai bahan untuk menggoreng yang sudah menjadi kebiasaan dan rasa yang sudah melekat di lidah masyarakat. Dan kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Budaya yang sudah terbentuk dari dulu  sulit di pengaruhi karena hal tersebut sudah melekat dan tebiasa bahkan sebagai tradisi dalam setiap keluarga di masyarakat. Sehingga berbagai merek margarin yang masuk ke pelanggan minyak goreng  akan cendrung susah untuk merubah  budaya masyarakat yang ada dan sulit margarin mampu mempunyai pelanggan yang besar seperti pelanggan minyak goreng. Karena margarin juga hanya sebagai peganti bila tidak ada minyak goreng di dapatkan.
2.      Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Sehingga keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Biasanya para ibu-ibu rumah tanggga terkadang memutuskan untuk membeli bahan untuk memasak tergantung dari kesukaan dari anggota keluarga terlebih suami bakan terkadang meminta pendapat dari beberpa anggota keluarga, tetangga, teman dll. Disini komunikasi sosial dilakukan dalam keputusan membeli margarin yang akan di lakukan. Karena kebudayaan masyarakat yang selalu mengunakan minyak goreng membuat margarin di tolak dalam penggunaan di dalam keluarga.
3.      Factor pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli. Keperibadian dan konsep diri jelas mempengaruhi keputusan pembelian konsumen merupakan hal tercipta dari dalam dan dari luar. Margarin di tolak oleh konsumen karena gaya hidup, usia, perkejaan, selera dan konsep diri yang di pengaruhi  factor budaya akan menolak margarin dalam keputusan pembeliannya .

2.      Apa strategi yang perlu dilakukan supaya meningkatkan keinginan konsumen memakaimargarin  ?
1.      Tampilkan keunggulan produk
Di dalam memasarkan margarin sebagai barang subtitusi  dan untuk dapat merebut pasar minyak goreng, margarin seharusnya menampilkan seluruh keunggulan dari produkknya, baik dari segi kualitas. Sehingga konsumen dapat mengetahui dan membedakan manfaat yang di dapatkan dari mengunakan minyak goreng dan margarin.  Dimana saat iklan atau promosi sebaiknya margarin memunculkan keungulan seperti :
·         Lebih hemat bila menggunakan margarin
·         Lebih sehat menggunakan margarin
·         Dapat di konsumsi bagi semua kalangan baik segi usia, fisik( kesehatan)
2.      Menetapkan strategi penetapkan harga yang berbeda dari minyak goreng
Untuk merebut pasar minyak goreng strategi yang sebaiknnya di gunakan oleh margarin adalah menetapkan harga yang dapat di jangkau oleh masyarakat luas secara umumnya. Bisa juga minyak goreng menetapkan harga yang lebih murah bakhan akses dalam mendapatkan margarin lebih mudah terjanglau dimana-mana dan kapanpun.




3.      Strategi mentapkan postioning produk
Didalam merebut pasar untuk pindah ke margarin , peran menetapkan positioning produk sangat besar. Dimana seperti yang kita ketahui dunia sekarang dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang, media, maupun iklan. Dengan menetapkan positioning produk  sehingga dapat menanamkan suatu citra produk magarin pada benak konsumen sehingga produk margarin terlihat menonjol dibandingkan dengan produk minyak goreng  sehingga  konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen dalam menaawarkan minyak goreng. Misalnya : dengan merumuskan positioning yang lebih spesifik yaitu margarin cukup baik, sehat di gunakan untuk menggoreng minyak makanan.
3.      Bagaimanakah reaksi yang sebaiknya di lakukan minyak goreng ? Diam sajakah atau harus melakukan serangan balasan.
Yang sebainya di lakukan oleh minyak goreng adalah melakukan serangan balasan yang tidak terlalau gencar, karena pada dasarnya asumsi dan budaya msyarakat yang telah terbiasa menggunakan minyak goreng sebagai bahan utama dan kebutuhan utama dalam menggoreng makanan. Disini margarin adalah sebagai produk pengganti dari minyak goreng. Sehingga sebagai barang peganti dapat muncul ketika produk minyak goreng jarang di temui dan produsen minyak goreng tidak perlu takut. Karena dalam memenuhi kebutuhan  primer rumah tangga minyak goreng termasuk ada di dalamnya, selain beras, telur, bbm . Adapun hal yang sebaikknya di lakukan oleh minyak goreng adalah memperbanyak produksinya dan akses dalam memdapatkan minyak goreng yang mudah di mana-mana. Serta produsen minyak goreng tidak perlu takut karena umumnya minyak goreng akan padat kembali jika sudah tidak panas dan membuat tampilan masakan menjadi kurang menarik.

0 komentar:

Posting Komentar

 
isnainilina Blogger Template by Ipietoon Blogger Template